PAPER 7
MANUSIA
DENGAN KEINDAHAN
A.
KEINDAHAN
KEINDAHAN
adalah sifat-sifat yang merujuk kepada sesuatu yang
indah di mana manusia mengekspresikan perasaan indah tersebut melalui berbagai
hal yang mengandung unsur estesis yang dinilai secara umum oleh masyarakat.
keindahan sebagai suatu
kualitas abstrak (beauty as an abstract quality) menggambarkan sesuatu yang
kontempoler dan bersifat nonrealistic dimana sang pencipta karya menggambarkan
sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara
umum dan tidak sesuai dengan realita. Keindahan sebagai kualitas abstrak
menggambarkan suatu bentuk dalam keindahan dimana keindahan tersebut bersifat
ekslutif dan hanya dapat dimengeryi oleh otrang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya.
Keindahan sebagai
bnenda tertentu yang mewujudkan keindahan-keindahan memiliki konsep pemahaman
dan nilai yang berberda dengan kualitas abstrak dimana benda yang dimaksud
dalam benda ini adalah sesuatu yang mewakilkan keindahan secara umum dan dapat
dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.
Contah keindahan dalam
bentuk benda:
-
Secara alami: manusia
menaruh rasa kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan dari Yang Maha
Kuasa.
-
Buatan tangan: karya
seni yang memiliki nilai estetika yang dapat dinilai oleh manusia. Keindahan
adalah suatu hal yang memiliki definisi yang luas dan pandangan mengenai
keindahan masing-masing berbeda dari setiap ahli, tergantung bidang yang
digeluti oleh orang tersebut. Keindahan atau “beuty” adalah sifat dari sesuatu
yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Dalam kamus besar Bahasa
Indonesia, keindahan diartikan sebagi keadaan yang enak dipandang, cantik,
bagus benar atau elok.
B.
RENUNGAN
Renungan berasal dari
kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu
dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk
menciptakan seni ada beberapa teori antara lain :
a.
Teori
pengungkapan
Dalil
teori ini ialah bahwa “art is an expression of human feeling” (seni adalah
suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Teori ini terutama bertalian dengan
apa yang sialami oleh seorang seniman ketika mencipotakan suatu karya seni.
Tokoh ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf italia benedeto croce (1886-1952) dengan
karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa inggris berarti “aesthetic as
science of ekspression and general linguistic” .
b.
Teori
metafisik
Teori
seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari pluto yang
karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi
keindahan dan teori seni. Mengenal sumber plito mengemukakan suatu teori
peniruan( imitation theory).
c.
Teori
pisikologis
Teori-teori
metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi
tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena
terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estatik dalam abad modem
menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran
penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan
psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan-keinginan bahwa sadar dari seorang seniman.
C. KESERASIAN
Keserasian berasal dari
kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai
benar. Kata cocok, kena, dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan,
pertentangan, ukuran dan seimbang. Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang
berpakaian hams dipadukan wamanya bagian atas dengan bagian bawah. Atau
disesuikan dengan kulitnya. Apabila cars memadu itu kurang cocok, maka akan
merusak pemandangan.
D.
HUBUNGAN
MANUSIA DENGAN KEINDAHAN
Manusia dan
keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk
dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa,
seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari
suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur
politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman
manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan
budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian
hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun
kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan
identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti
tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena
dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu,
melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha
memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang
menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan.
Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar
(auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan
tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu
adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu
sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan
behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak
ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep
keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam
menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi
merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek
imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang
beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan
perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling
indah.
Jadi
keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia
dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu
sendiri yang melakukan interaksi.
Pengungkapan
keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan
tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai
penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan
nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi
lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia,
martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Ada beberapa
alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1)
Tata nilai yang telah usang
2)
Kemerosotan Zaman
3)
Penderitaan Manusia
4)
Keagungan Tuhan
SUMBER
Igedepraditya.blogspot.com
oebudhi.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-keindahan.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar